Mentan Beri Kuliah Umum di Faperta, Bahas Pengaruh Budaya dalam Komunikasi Interkultural Bisnis

Laporan Harian, MAKASSAR – Menteri Pertanian RI (Mentan) Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP memberikan kuliah umum di Fakultas Pertanian Unhas membahas tentang Pengaruh Budaya Dalam Komunikasi Interkultural di Lingkungan Bisnis. Kegiatan dimulai pukul 08:30 Wita di LT 6 Faperta, Selasa (16/4/2024).

Dalam pemaparannya, mentan menjelaskan bahwa komunikasi interkultural atau lintas budaya sangat penting dalam dunia bisnis. Dengan komunikasi interkultural dapat memberikan interaksi yang positif bagi kedua pelaku bisnis sehingga dapat meningkatkan performa bisnis. Selain itu
juga dapat mengurangi potensi terjadinya konflik perbedaan budaya.

Ia menjelaskan bahwa hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi interkultural adalah sensitivitas untuk saling memahami budaya satu sama lain. Komunikasi non verbal dalam bentuk gestur juga menjadi poin yang sering menimbulkan kesalahpahaman.

“Gestur menunjuk antara orang bugis dan orang jawa berbeda, jangan sampai jari telunjuk yang orang bugis gunakan dapat menyinggung perasaan orang jawa begitupun sebaliknya,” jelas Amran Sulaiman.

Ia juga menambahkan bahwa sebelum melakukan bisnis ke wilayah lain, sebaiknya memiliki kemampuan adaptasi yang cepat. Ini dapat membangun kepercayaan pihak lain yang hendak bekerja sama.

“Komunikasi lintas budaya dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis dalam skala global serta dapat memperkuat organisasi bisnis,” lanjutnya.

Mengakhiri kegiatan, dirinya memberikan motivasi kepada mahasiswa yang hadir untuk selalu berusaha dalam mendalami dunia bisnis. Menurutnya, untung dan rugi merupakan sesuatu yang selalu beriringan dan tidak bisa dipisahkan.

Amran juga menyinggung jika pihaknya senang bisa berbagi ilmu di almamaternya. “Saya memberikan kuliah di Unhas itu bukan akhir-akhir ini saja. Tapi setelah ditelusuri SK, saya ternyata sudah memberi kuliah di 2008,” ungkapnya.

Baca Juga   Rektor UIN Makassar Launcing Gedung Auditorium Kampus II sebagai Gedung Pernikahan