Asesemen Lapangan Pendirian Prodi S1 dan Profesi Kebidanan Serta Profesi Apoteker UIN Alauddin Makassar

Laporan Harian, MAKASSAR – Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis beserta jajaran menerima Tim Asesor Lapangan usul pembukaan Prodi S1 serta Profesi Kebidanan dan Profesi Apoteker.

Tim asesor diterima di ruang rapat Rektor lantai III gedung Rektorat, Kampus II UIN, Kabupaten Gowa, Selasa (2/4/2024).

Dalam sambutannya, Prof Hamdan Juhannis mengatakan, pihaknya sudah lama mendambakan hadirnya Profesi Apoteker di UIN Alauddin Makassar.

?Sejatinya sudah lama kami mendambakan Prodi Profesi Apoteker karena kami punya Prodi S1 Farmasi yang telah menjadi primadona dilingkungan PTKIN dan akreditasinya sudah A,? kata Prof Hamdan Juhannis.

Selain itu, kata eks Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembagan Lembaga ini, hadirnya Profesi Apoteker menjembatani alumni untuk melanjutkan studi

?Ini bisa menjembatani keinginan alumni kita termasuk dari luar melanjutkan studi Profesi karena disini baru 4 Prodi tidak berbanding dengan angka peminat sehingga kami harap cemas semoga bisa direstui pendirian profesi apoteker,? jelasnya.

Sementara Prodi S1 dan Profesi Kebidanan kata Prof Hamdan Juhannis sudah lama juga mau mengangkat derajatnya dari D III menjadi S1 Kebidanan.

?Kita menghendaki upgrade menjadi s1 karena kebutuhan pasar kerja. Dulu Prodi Kebidanan pernah primandona namun seiring tuntutan pasar menurun sehingga tuntutan kami mengusul menjadi S1,? jelasnya lagi.

Penulis buku melawan takdir ini menegaskan, UIN Alauddin Makassar siap memback up Sumber Daya Manusia di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan.

?Jadi sekali lagi studi kebidanan apalgi profesinya dibuka semakin memperkuat keilmuan kita dan tentunya bisa melambungkan citra UIN Alauddin Makassar,? pungkasnya.

Sejalan dengan itu, LLDikti Wilayah IX, Andi Wali mengatakan, setiap pengusulan Prodi umum itu melalui pihaknya.

“Kalau ada nambah prodi silahkan dengan lewat aplikasi,” katanya.

Baca Juga   Unhas Deklarasi Pusat Kajian Riset Geopark

Menurutnya, asesmen lapangan itu melihat berkas apakah sama yang diusulkan dengan fisiknya.

“Tim asesmen ingin melihat kesiapan menyelenggarakan prodi, karena ini sangat berbeda dengan tahun tahun dulu. Sekarang kita investasi baik gedung, kurikulum dan sebagainya,” tutupnya.