OJK Sulselbar Catat Kinerja Perbankan Tetap Terjaga

Laporan Harian,MAKASSAR,-Kantor Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barata (OJK Sulselbar) mencatat, bukan hanya sektor perbankan, namun secara keseluruhan sektor jasa keuangan di Sulsel tetap terjaga dan stabil. Tercermin dari pertumbuhan kinerja keuangan secara tahunan atau year on year (yoy), kemudian peningkatan fungsi intermediasi dan non performing loan (NPL) yang terkendali.

Total aset perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,42 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp192,76 triliun. Terdiri aset Bank Umum Rp189,01 triliun dan aset BPR Rp3,75 triliun.

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman mengatakan Pertumbuhan positif juga terjadi pada Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,93 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp129,53 triliun.

“Adapun kredit yang disalurkan tumbuh tinggi sebesar 10,08 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp159,49 triliun.”Ungkapnya

Lebih lanjut, Darwisman menjelaskan Realisasi kredit kepada UMKM di Sulsel tumbuh sebesar 8,88 persen (yoy) menjadi Rp60,73 triliun dengan share sebesar 38,81 persen dari total kredit yang disalurkan Bank Umum di Sulawesi Selatan. Pertumbuhan tertinggi terdapat pada kredit usaha mikro 17,60 persen menjadi Rp33,77 triliun dengan share sebesar 55,60 persen dari total kredit UMKM.

“Secara total, kredit UMKM telah disalurkan kepada 914.525 debitur dengan tingkat NPL terkendali pada level 5,26 persen.”Jelasnya

Sejalan dengan kinerja perbankan Sulsel, kinerja industri perbankan di wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua) juga tumbuh pada total Aset, DPK dan kredit masing-masing sebesar 8,07 persen, 7,35 persen dan 9,56 persen dengan tingkat intermediasi loan to deposit ratio (LDR) 124,49 persen dan non performing loan (NPL) yang terjaga di angka 2,81 persen.

Baca Juga   OJK: Kinerja Perbankan RI Stabil, Ditopang Permodalan Kuat

Perbankan Syariah turut menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 15,63 persen menjadi Rp14,72 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh sangat tinggi 21,11 persen menjadi Rp10,72 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh sebesar 15,69 persen menjadi Rp12,42 triliun. Tingkat intermediasi perbankan Syariah juga berada pada level 115,84 persen dengan tingkat NPF pada level aman 2,60 persen.

Komang Ayu